Rabu, 07 Januari 2009

Catatan Untuk Siswa (Refleksi Movingclass)

Movingclass sebuah Solusi

Mulai semester 2 tahun pelajaran 2008/2009, SMA Negeri 2 Purbalingga mulai menerapkan sistem movingclass secara menyeluruh. Tiga hari sudah sistem itu berjalan. Setelah tiga hari itu, saya mewawancarai beberapa siswa tentang bagaimana kesan atau tanggapan setelah penerapan movingclass. Kebanyakan siswa mengatakan capek, tetapi ada beberapa yang mengatakan asyik. Sejak hari pertama ujicoba, kegiatan KBM berjalan lancar. Memang ketakutan-ketakutan sudah terlontar sebelaumnya. Namun, ketakutan itu terjawab sudah. Siswa dan guru dapat melaksanakan program tersebut dengan lancar dan enjoy.
Di balik movingclass, ada sesuatu maksud yang agung. Movingclass bukan gaya atau model yang tanpa maksud, tapi penuh latar belakang dan tujuan yang sangat idealis dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di SMA Negeri 2 Purbalingga. Alur logika sederhananya adalah: satu, dengan movingclass dapat menghilangkan kejenuhan suasana. Dua, dengan movingclass siswa bergerak untuk berpindah kelas. Mereka harus berjalan. Dengan berjalan ini motorik siswa selalu aktif. Bandingkan kalau tidak moving, saat berganti pelajaran para siswa tetap di kelas, biasanya mereka lesu, ngantuk. Akan tetapi, dengan moving para siswa selalu energik. Karena energik, reaksi dengan lingkungan pun semakin baik. Termasuk reaksi menerima pelajaran. Oleh karena itulah, barangkali Badan Standar Nasional Pendidikan mengupayakan agar sekolah standar nasional (SSN)dan rintisannya atau SBI dan rintisannya menerapkan movingclass sitem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda berkomentar! Komentar Anda bermanfaat bagi kami. Komentar Anda tidak mengurangi apa pun bagi Anda.

FITUR KEBAHASAAN PADA GENRE TEKS

Kaidah Kebahasaan pada Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA diarahkan pada pengembangan ...